KUNINGAN - Seren Tahun merupakan bagian bukti nyata kerukunan beragama dan sosial budaya yang ada di Kabupaten Kuningan, Ini miniatur Indonesia.
Dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai elemen masyarakat tanpa memandang perbedaan agama suku maupun latar belakang lainnya ini .
Sepakat momentum hari ini, menurut Sekda Dian, sebagai sarana untuk memperkuat tali persatuan dan kesatuan dan melestarikan budaya yang adiluhung. “Untuk pelestarian wayang perlu kita jaga dan rawat, wayang sarat dengan filosopi tokoh yang menggambarkan kehidupan. Apalagi Paseban memiliki wayang ada yang berusia ratusan tahun, ” jelas Sekda Kuningan Selasa (25/6).
Sementara itu Ibu Ratu Dewi Kanti, menyebutkan, bahwa Paseban Tri Panca Tunggal sudah berdiri 1960, tetap terus merawat dan melestarikan warisan leluhur. “Apa yang kami miliki, bahwa Ini adalah persembahkan untuk Indonesia, ” ungkapnya.
Selain Wayang golek di Kuningan ada Wayang kulit yang berusia 200 tahun, yaitu Wayang kulit corak Gehang Kinatar dijelaskan Ratu Dewi Kanti, menjadi satu-satunya yang tersisa dari periode itu, dengan kwalitas yang masih orisinil dan prima.
“Wayang Gebang Kinatar ini berkali-kali mendapat pujian dan perhatian khusus dari banyak pemerhati budaya seperti Alm. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Prof Mattew Isac Cohen dari Yale University, ” ujarnya.
Ia mengatakan, mereka sangat takjub mengamatinya, yakni melihat dari tingkat “Kehalusan ukiran gringsing nya, dimana permukaan kulit wayang dapat menyerupai permukaan serat kain kelambu” sehingga dapat ditembus cahaya secara utuh.
Baca juga:
Binojakrama Dalang Digelar Di Garawangi
|